Haus Jabatan


Sejak dulu hingga saat ini, masih saja posisi pemimpin itu ada. Bahkan kini peminatnya semakin banyak. Banyak yang haus jabatan. Innalillah. Bukankah satu hal yang tergolong sulit didunia adalah memegang amanah? Bukankah amanah juga bisa melemparkan kita ke neraka?

Tak salah ketika kita dipahamkan dengan cara memimpin. Patutlah kita dilatih untuk berjiwa pemimpin. Ikuti training kepemimpinan, seminar berbasis leadership, tidak salah. Malah ini hal yang seharusnya diupgrade terus.
Pemimpin itu bisa murni sejak lahir. Namun tak menutup kemungkinan untuk yang lainnya, jiwa pemimpin sendiri bisa diciptakan. Ya, Allah yang haruskan kita menjadi khalifah, sosok pemimpin di Bumi.
Kita dituntut untuk mempunyai jiwa pemimpin. Tak ayal banyak yang artikan harus jadi pemimpin. Sejatinya, pemimpin dan jiwa pemimpin berbeda. Ketika kita seorang pemimpin, belum tentu kita punya jiwa pemimpin. Artinya, tidak semua pemimpin itu berjiwa pemimpin. Lain halnya ketika punya jiwa pemimpin, barang tentu iya pasti mampu menjadi pemimpin.
Yang perlu diingat, dalam melatih, meningkatkan kapasitas dan jiwa pemimpin, kita punya keterbatasan. Sesungguhnya, jiwa pemimpin yang benar-benar sempurna adalah milik Rasulullah SAW.
Dalam suatu kultum ba'da subuh aku menelaah satu kisah. Kisah Umar bin abdul aziz, merupakan salah satu khalifah Islam Dinasti Bani Umayyah. Beliau dibaiat menjadi khalifah menggantikan Sulaiman bin Abdul Malik. Seketika, Umar bin Abdul aziz tidak langsung menyanggupi. Yang dilakukan malah menangis, memasukkan kepalanya dalam dua lututnya sambil berkata:
"Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rajiuun. Demi Allah, sungguh aku tidak meminta urusan ini sedikitpun, baik dengan sembunyi-sembunyi maupun dengan terang-terangan." Benar, ia memaknai amanah sangat dalam, terbenak sulit menjalankan amanah. Namun justru ketakutannya akan amanah dibantu Allah. Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai pemimpin yang sederhana. Di bawah pemerintahannya, umat Islam berhasil disatukannha. Sama seperti Umar bin khattab, Umar bin Abdul aziz juga dikenal sebagai pemimpin yang gemar mengunjungi rakyatnya.

Bagaimana masa depan kini? Justru orang yang berbondong-bondong kuasa menjadi pemimpin. Berjuang ambil posisi, walau belum memantapkan jiwa pemimpinnya. Sejatinya, jiwa pemimpin tetap bisa dipraktikkan tidak harus menjadi pemimpin. Justru malah yang haus kepemimpinan, kadang kala tidak mementingkan jiwa pemimpin. Hingga pada akhirnya tujuan akhir sulit tercapai.
~eMFad

Comments